Baca postingan
Della/Ibu Labil dengan judul
Ada Apa Dengan Air Mata jadi pengen posting juga tentang ini. Kebetulan saya sudah beberapa kali pindah kerja, jadi pengalaman seperti ini sudah banyak sekali.
A. Pertama kali saya kerja di daerah Teluk Gong, ini perusahaan Konsultan Pajak yang karyawannya cuma 5 orang. Disini saya punya teman yang namanya Yunus. Setelah 1 tahun kerja, Yunus memutuskan untuk resign. Sedih sekali waktu itu karena dia termasuk teman yang menyenangkan. Hari-hari setelah itu dunia kerja serasa hampa, seppii banget. Waktu itu Yunus pulang ke kampung halamannya di Ternate dan kerja di perkebunan pisang. Tapi setelah 1 tahun kerja disana dia resign dan balik lagi ke kantor kami. Waktu itu senang sekali melihat Yunus kembali, suasana kantor menjadi ceria kembali. Tapi sayangnya ngga berlangsung lama karena beberapa bulan kemudian Yunus kembali resign. Waktu itu saya mikir begini : Ya ampun Yunus udah bolak balik ke beberapa tempat sementara saya masih bertahan disitu-situ aja. Akhirnya beberapa bulan kemudian saya pun mengambil langkah yang sama, resign dari kantor itu.
B. Setelah itu saya mendapat kerja di Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), disini karyawannya lumayan banyak. Perusahaanya punya gedung kantor sendiri yang terdiri dari 5 lantai. Pertama kali kerja disini saya sempat heran sama teman2 yang hafal nama semua karyawan padahal jumlahnya ratusan. Tapi setelah saya beberapa bulan kerja akhirnya memang hafal nama teman-teman karena sering beriteraksi.
Suasana kerja di kantor ini nano-nano.
Senang
karena punya teman banyak yang senasib sepenanggungan (karena bosnya galak banget, kalo marah semua nama binatang keluar...tapi kalo ada satu karyawan yang dimarahin sama bos, kita karyawan yang lain saling memberi dukungan).
Cemas
Karena kita lagi asyik-asyik kerja tiba-tiba sore menjelang pulang, teman saya dipanggil bapak personalia, begitu balik ke ruangan dia nangis sambil membereskan semua peralatan kerjanya. Ternyata teman di PHK secara sepihak tanpa pesangon. Dan kejadian itu berlangsung hampir setiap minggu. Tapi herannya setelah teman di PHK nanti ada lagi karyawan baru yang masuk. Begitu terus siklusnya selama saya kerja disana 2 tahun. Siapa yang ngga cemas coba? makanya sebelum nama saya dipanggil untuk di PHK, saya sudah kabur duluan hahahha.... (saya resign tanpa pamit, ijinnya sech ambil cuti...tapi sebenarnya saya sudah kerja ditempat lain).
Kekeluargaan
Selama saya kerja disana, saya beruntung karena punya pimpinan (kepala bagian) yang peduli sama bawahannya. Pernah waktu itu saya ngga naik gaji, trus pimpinan langsung menghadap ke bos dan seketika itu gaji saya langsung dinaikin. Udah gitu kami juga sering ditraktir makan di tempat makan all you can eat. Sering juga diundang makan-makan dirumahnya. Kalau ada acara misalnya teman menikah, kita berangkat rame-rame naik mobil kantor. Ini Suasana kantor yang saat ini saya rindukan.
C. Dari perusahaan PJTKI, saya pindah ke perusahaan Garment. Ini juga agak setengah tertipu, soale waktu itu saya melamar kerjanya melaui iklan di koran. Disebutkan salah satu persyaratannya calon karyawan diutamakan yang tinggal di jakut dan akan ditempatkan di jakarta. Ternyata setelah saya diterima kerja, saya malah ditempatkan di Sukabumi. Jadi waktu itu ceritanya perusahaan lagi diperiksa pajaknya, dan dalam waktu 10 hari harus menyerahkan bukti2 yang terkait, kalau ngga bisa menyerahkan bukti akan didenda 1M. Karena dokumen2nya ada di sukabumi semua dan bosnya selalu standby disana, makanya saya pada akhirnya ditempatkan disana. Tapi alhamdulillah setelah seminggu saya masuk, bukti2 yang dibutuhkan bisa saya siapkan dan perusahaan terhindar dari denda 1M. Tapi sayangnya gaji yang saya dapat disini tidak sesuai perjanjian.
Disini juga karyawannya banyak yang keluar masuk. Pertama kali saya masuk kerja disini, asrama penuhh. Tapi baru beberapa bulan saya masuk, para karyawan satu persatu resign. Suasana kantor yang tadinya rame berubah menjadi sepii. Apalagi kalo malam, suasana udah seperti dikuburan hiyyy. Puncaknya adalah ketika para buruh pabrik mengadakan demo besar2an, mereka mogok kerja tepat di hari rabu, hari yang diyakini sama bos saya sebagai hari yang membawa hoki heheh...
Setelah kejadian demo, saya minta ditempatkan di kantor pusat di jakarta. Akhirnya bos merestui saya pindah ke Jakarta. tapi di jakarta saya cuma tahan beberapa bulan aja karena pada akhirnya saya pun resign.
D. Dari perusahaan Garment, saya pindah ke perusahaan yang bergerak di bidang advertising. Pertama kali kerja disini jumlah karyawannya lumayan banyak. Tapi lagi-lagi, setelah saya kerja disini, satu persatu karyawan mengundurkan diri. Memang setelah itu ada karyawan baru, tapi itupun ngga berlangsung lama. Entah apa yang salah dgn manajemen kantor. Kata orang sech kalo perusahaan yang karyawannya keluar masuk itu menandakan ada yang ngga beres di manajemennya.
Diperusahaan terakhir ini, pengalaman saya ditinggal teman-teman terhitung banyak. Bayangin aja, saya kerja disini hampir 10 tahun. Dari karyawan yang jumlahnya 20-an orang, lalu menyusut satu persatu. Bertambah lagi dan sempat jaya di era tahun 2006-2009, kemudian tutup karena karyawannya tinggal 3 orang hihihihi......Akhirnya bos mendirikan perusahaan baru, karyawannya membengkak lagi dan pada akhirnya menyusut lagi satu persatu. Kemudian bos mendirikan lagi perusahaan baru yang sekarang ini. Entahlah inipun akan bertahan berapa lama (hihihi ngga yakin gitu...).
Saya benar-benar sudah memakan asam garam yang banyak di dunia kerja. Saya pernah merasa sediih banget ketika sahabat karib saya satu persatu resign. Memang pada akhirnya kita bisa tetap berhubungan, tapi saya merasa "lain" karena memang suasananya sudah berubah. Mental saya termasuk mental baja dalam dunia kerja, pernah pengen disingkirin tapi justru dia yang tersingkir hihihi....Prinsip saya dalam berkeja adalah "bekerja dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan".
acara raker kantor di puncak....
aku masih imut-imut hihih....
aku masih langsing hihih....