Setelah tidak bekerja lagi, Ayu kemudian tinggal di kampung halaman suami di Indramayu. Tapi ternyata disini suaminya tidak bekerja. Yahh sejak pulang ke kampung halaman, suaminya pun ikut resign dari pekerjaanya. Sementara Ayu sudah dikarunia seorang anak yang butuh dikasih makan. Karena sangat susah mencari kerja, akhirnya Ayu memutuskan untuk berkeja di Singapore sebagai TKW.
Dua tahun lamanya Ayu bekerja disana. Setelah kontraknya selesai dia pulang ke kampung halaman suami dengan membawa uang yang lumayan banyak. Tapi apa daya, ternyata uang yang dibawa Ayu dari hasil kerja kerasnya dihambur-hamburkan suami di meja judi. Padahal selama Ayu di LN, suami dan anak-anaknya dikasih makan sama orangtua Ayu. Tapi begitu Ayu pulang membawa uang, orangtuanya sama sekali ngga merasakan uang tersebut. Ironis sekali...
Setelah uangnya habis, Ayu dan suaminya kembali lagi menumpang dirumah orangtua Ayu. Suaminya sempat dicarikan pekerjaan sebagai sopir di kantor ayahnya Ayu. Tapi itu cuma bertahan beberapa bulan aja. Setelah itu nganggur lagi. Sementara Ayu kemudian hamil anak kedua. Setelah lahiran, karena suaminya masih menganggur juga, akhirnya Ayu berangkat lagi ke LN meninggalkan anaknya yang baru berusia beberapa bulan. Kali ini negara tujuannya Saudi Arabia.
Setelah beberapa bulan di penampungan, akhirnya Ayu berangkat juga ke Saudi Arabia. Tapi ternyata keberangkatan kali ini tidak seberuntung yang ke Singapore. Karena di Arab ini dapat majikan yang galak dan majikan cowok yang kurang ajar. Karena ngga tahan, akhirnya Ayu kabur dari rumah majikannya tsb. Singkat cerita akhirnya Ayu menggelandang di kolong jembatan bersama ratusan TKW lainnya asal Indonesia. Kemudian Ayu tertanggkap petugas dan dipenjara. Sekian bulan di penjara akhirnya Ayu berhasil dipulangkan berkat bantuan lembaga kemanusiaan Buruh Migran. Kali ini kepulangan Ayu ke tanah Air tanpa membawa uang seperak pun.
Sekembalinya Ayu ke Tanah air, ternyata tidak juga menggugah suaminya untuk mencari pekerjaan. Akhirnya Ayu hidup nomaden berpindah-pindah dari rumah orangtuanya di Bogor atau kerumah mertuanya di Indramayu. Ada satu kejadian yang membuat miris, waktu itu anaknya Ayu dan anak kakaknya bertengkar. Biasalah namanya anak-anak suka bertengkar karena rebutan mainan. Hal ini mengakibatkan anak kakaknya nangis. Ternyata diluar dugaan, kakaknya marah dan memukul Ayu dengan membabibuta sampai tangannya tidak bisa digerakkan. Yup tangan Ayu hampir patah. Akhirnya suaminya membawa istrinya pulang kembali ke Indramayu. Baru beberapa hari di Indramayu, ternyata dapat kabar kalau anak pertama Ayu terserang penyakit DBD dan sudah mengeluarkan darah dari hidung dan kupingnya.
Astagfirullahaladzim, sedemikian tragis nasibnya Ayu setelah berumahtangga. Ini adalah kejadian nyata yang menimpa kakak kandung dari adik angkat saya. Setelah di ingat-ingat, ternyata Ayu pernah disumpahin sama mamanya yang waktu itu kesal karena Ayu selalu saja membangkang setiapdimintai tolong. Mamanya tanpa pikir panjang lagi nyumpahin anaknya ngga akan hidup bahagia selama berumah tangga.
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari kejadian ini :
1. Untuk orangtua, bagaimanapun kesalnya terhadap anak...hendaklah mendoakan yang baik-baik. Jangan malah menyumpahi yang jelek-jelek.
2. Untuk anak, ingatlah sesuai sabda Rosululloh SAW bahwa :
"Ridho Allah tergantung kepada keridhoan Orang Tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan Orang Tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim).
Oleh sebab itu, untuk Dd Razan dan Kk Farhan hormati selalu orangtuamu terlebih lagi ibumu. Karena Surga terletak di bawah telapak kaki ibu. Ibumu sudah mengandung selama 9 bulan. Melahirkanmu dengan mempertaruhkan nyawa. Kemudian menyusuimu selama 2 tahun. Menjagamu dari bayi hingga sekarang ini dengan sangat sabar.
Ingat juga cerita Abu Hurairah : Seorang lelaki datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya : “Siapakah orang yang paling berhak untuk aku layani dengan sebaik-baiknya ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu”. Dia bertanya lagi : ” Kemudian siapa ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu” . Dia bertanya lagi : “Kemudian siapa ?” Rasulullah menjawab : “Ibumu”. Dia bertanya lagi : ” Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab : “Ayahmu”. hadist ini menunjukan kemuliaan seorang ibu tanpa merendahkan peran seorang ayah.
Nanti kalau Dd Razan dan Kk Farhan sudah besar, jangan pernah berkata kasar ataupun membentak orangtua. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra' ayat 23-25 yang
Artinya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka beruda dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu jika kamu orang-orang yang baik, Maka Sesungguhnya dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.
Nahh Dd Razan dan Kk Farhan, ini bingkisan dari Mama Ina dan Duo Ina sebagai hadiah Ulang Tahun kalian berdua. Happy Birthday Dd Razan yang ke-2 dan Kk Farhan yang ke-6. Semoga kelak Dd Razan dan Kk Farhan menjadi anak soleh yang selalu berbakti kepada kedua orang tua dan selalu berada di jalan ALLAH yang lurus. aamiin.
Kk Farhan
Dd Razan
Artikel ini di-ikutsertakan di Kontes "Bingkisan Dari Kami" di Blognya Ketty Husnia
ckckck mba ini bener2 cepet dan rajin sekali ikutan hajatan temen2 :)
ReplyDeletegudlack yah mba :)
sukses ya mbaa..
ReplyDeleterajin bgt..hehe
Waduh kasihan banget Ayu..
ReplyDeleteSetuju sama Hikmahnya Mam,sekesal-kesalnya orang tua harus mendoakan yang baik pada anak2nya..
Sukses ya sama kontesnya..
ndukung menang deh..
@ Bangau Putih & Melly : Mumpung lagi rajin mbak heheh.....soale kalo dah pindah akntor belum tentu bisa ngeblog lagi huhuhuhu....
ReplyDelete@ Nchie : iya chi bener banget....soale kalo udah jatoh omongan ngga bisa ditarik lagi....
Anak ngelawan, ibu kesel...hmmm...
ReplyDeleteAnak membantah, ibu malah nyumpah...
Wah, sama-sama darah tinggi ini.. :D
Gudlak kontesnya Jeeeng..!
Kisahnya benar2 membuatku sesak nafas mbak... Betapa 'sakti'nya ucapan seorang ibu. Itu makanya kita harus menjaga ucapan kita, karena setiap ucapan adalah doa...
ReplyDeleteArtikelnya mantap banget... sptnya bisa jadi kandidat pemenang nih :)
Wew, ada ayu ting ting hihihi...
ReplyDeleteTapi memang ya mba, apa yg sudah terucap ga mungkin bisa kita tarik lg, jadi hrs ekstra ahati2 berucap.
Gudlak ngontesnya ;)
Wahhh salut sama ibu satu ini, kontes gak pernah terlewatkan. sukses ugk kontesnya moga menang..
ReplyDeleteHmmm cerita nyata yang menjadi pelajaran utk kita juga, karna kita seorang ibu yang terkadang suka emosi dan gak sabar...ditambah lagi anak yg semakin besar menjadikan kita harus selalu was-was akan tingkah lakuknaya. moga kita bisa menjaga bicara kelak.
Pelajaran buat nanda dan buat kita para Ibu, jangan pernah ngomong yang tidak baik untuk anaknya, apalagi sampai nyumpah*hiiii... seram na'uzubillah dech. karena setiap ucapan yang keluar dari lisan kita adalah do'a untuk ananda.
ReplyDeleteTrim's Mbak Nia untuk sharingnya ;)
Dan sucses ikutan kontesnya ya...
semoga bisa menjadi pelajaran buat semua, buat anak dan juga orangtua juga.
ReplyDeleteHati-hati dalam menjaga lisan.. :D
smoga menang bu kontesnya
@ Dewi Fatma : intinya harus sabar yach ngadepin anak sebandel apapun...ngga ikutan jeng? hadiahnya ok loch...
ReplyDelete@ Catatan kecilku : iya sama mbak...waktu aku denger ceritanya juga miris banget...apalagi aku tau masa kecilnya ayu...ngga nyangka aja nasibnya jadi tragis begitu.....
@ Orin : bener...takutnya pas lagi nyumpah trs malaikat lewat dan dicatat kan bisa bahayyaaa....
@ Ibu Dini : iya bener mom...harus hati2 bicara menghadapi anak2 kita nanti...jangan smpe kelepasan omongan kayak kasus ini.
@ Yunda Hamasah : setuju mom, krna biar bagaimanapun anak kitalah yang bisa menolong kita utk masuk ke SurgaNYA.....jadi kalo bisa kita harus mendidik anak2 kita sejak dini dengan ilmu agama yag kuat...
@ Mabruri : iya nech hihihi ngontes terus...jadi malu.....
ReplyDeletembak aku minta semangat ngontesnya dong :) lagi males banget ikutan nih
ReplyDeletePada rame kontes tapi tak satupun saya ikut...temanya banyak yang kagak riez kuasain coba ada kontes temanya sepakbola....
ReplyDeletethanks sharingnya and semoga lucky
wuuiiiiiiiiiiiiih Mama Inaaa......
ReplyDeleteeksis bener ikut kontesnya. hehehe
moga menang deh
ucapan itu bagian dari doa ya mbak.. jadi ucapkanlah hal yang baik-baik buat orang lain.
ReplyDeletesepakat dgn hikmah dr kisah nyata ini, Niabagaimanapun setiap ucapan yg keluar dr mulut ortu adalah doa bagi anak2nya ,
ReplyDeletedr sini kita bisa belajar sabar dan hati2 bila berucap .
semoga sukses di kontes ini Nia
salam
Mba nia... subhanallah postingannya menginspirasi banget, semoga lidahku tak pernah berucap aneh2 ketika aku khilaf yaa.
ReplyDeleteSebuah pelajaran yang sangat berharga bagi saya sebagai anak maupun sebagai ibu.
ReplyDeleteSomoga sukses di kontes ini ya mbak.
Semoga berjaya dalam kontes ini...
ReplyDeleteterima kasih Mbak Nia atas partisipasinya..
ReplyDeletemaaf baru berkujung.sungguh saya telah berusaha membagi waktu tapi suliit banget..
cerita ini sangat menginspirasi diri saya sebagai ibu dengan anak2 cowok yg lumanyuun usil bin iseng :)
sukses mba kontesnya .. ;)
ReplyDeletebener banget mbak, dan sebagai orang tua pun harusnya lebih berhati2 dalam berbicara ketika sedang kesal dan marah kepada anak, karena ucapan orang tua adalah do'a..
ReplyDeletesemoga menang kontesnya y mb....:)
ReplyDeletewah mba, bikin terharu kalo ada kisah tentang orang tua, jadi muhasabah juga buat dirikuw.... semoga menang yaa
ReplyDeletesemoga menang ya, sis...
ReplyDeletesurga itu ada di bawah telapak kaki ibu ya mbak ...sedih membaca kisahnya ayu, hiks
ReplyDeleteceritanya miris sekali yach mbak, ini pelajaran untuk kita sebagai anak sekaligus orang tua untuk selalu berhati-hati dalam berucap dan bertingkah laku baik terhadap orang tua kita juga terhadap anak-anak kita...sukses yach mbak..
ReplyDeleteAduh, kisahnya Ayu sedih bgt ya mbak.. Kasihan sebenernya, krn walau bagaimanapun Ayunya, ibunya Ayu knp tega ya menyumpahi anak.. Semoga qta selamanya gak akan menyumpahi anak qta ya mbak.. Semoga sabar & tabah selalu dlm menghadapi kelakuan anak2.. Amin..
ReplyDeleteSukses kontesnya mbak...
Astagfirullah...
ReplyDeleteJadi ingat cerita Malin Kundang...
Jika seorang ibu benar-benar mencintai anak-anaknya, yang terucap dari mulut beliau tentu hanyalah kebaikan dan doa'a saja bagi anak-anaknya...
Tak ketinggalan, sang anak mestinya juga patuh kepada orang tuanya :)
Semoga sukses pada kontesnya ya, Mbak :)
Ibu tuh segalanya melebihi harta bahkan pasangan kita,karena dengan perjuangan ibu kita bisa nulis blog disini
ReplyDeletengontes lagi mba...
ReplyDeletebagus postingannya,semoga menang