MAKANAN bayi yang utama adalah air susu ibu (ASI) karena ASI mengandung hampir semua zat gizi dengan komposisi sesuai kebutuhan bayi tetapi kecukupan komposisinya hanya sampai usia empat bulan.
Cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat dari ibu semasa dalam kandungan dan selama usia tiga bulan sejak lahir sudah mulai menurun, sedangkan dari ASI kandungan vitamin A dan C serta zat besi sudah tidak begitu tinggi. Karena itu sejak usia empat bulan sudah perlu diberikan makanan tambahan yang mengandung vitamin dan mineral, selain tetap memberikan ASI.
Pada usia empat bulan pencernaan bayi mulai kuat. Pemberian makanan pendamping ASI harus setelah usia empat bulan, karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi mengalami gangguan pencernaan atau bisa diare. Sebaliknya bila makanan pendamping diberikan terlambat akan mengakibatkan anak kurang gizi bila terjadi dalam waktu panjang.
Cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat dari ibu semasa dalam kandungan dan selama usia tiga bulan sejak lahir sudah mulai menurun, sedangkan dari ASI kandungan vitamin A dan C serta zat besi sudah tidak begitu tinggi. Karena itu sejak usia empat bulan sudah perlu diberikan makanan tambahan yang mengandung vitamin dan mineral, selain tetap memberikan ASI.
Pada usia empat bulan pencernaan bayi mulai kuat. Pemberian makanan pendamping ASI harus setelah usia empat bulan, karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi mengalami gangguan pencernaan atau bisa diare. Sebaliknya bila makanan pendamping diberikan terlambat akan mengakibatkan anak kurang gizi bila terjadi dalam waktu panjang.
Makanan tambahan
Makanan tambahan pada bayi usia empat bulan pertama-tama adalah buah-buahan.
Pisang, pilih yang masak pohon dari jenis pisang ambon, pisang kepok, atau pisang raja. Pemberiannya dengan dikerok memakai sendok kecil. Bertahap hari pertama diberikan 3 sendok makan, kemudian selanjutnya bisa ditambah.
Pepaya, dipilih yang masak dan dagingnya berwarna merah jingga, disaring atau di-blender halus.
Jeruk dipilih jeruk manis atau jeruk baby yang rasanya manis, diperas.
Jambu biji diambil dagingnya tanpa kulit, di-blender halus. Semua diberikan memakai sendok kecil.
Selain buah dan ASI, bisa dimulai pemberian bubur susu. Bubur susu bisa dibuat dari tepung beras, tepung maizena, dan tepung kacang hijau.
Membuat bubur susu, bila memakai susu bubuk pakailah 25 gram dicairkan dengan 200 ml air menjadi susu cair; 20 gram tepung beras; dan 10 gram gula pasir.
Panaskan susu sebagian untuk mencairkan tepung. Setelah susu mendidih masukkan campuran susu tepung, aduk sampai mengental dan mendidih, masukkan gula pasir, aduk, angkat, dinginkan. Setelah dingin suapkan pada bayi dengan sendok kecil.
PASI atau pengganti ASI diberikan berupa susu formula yang sesuai umur atau cocok dengan bayi, artinya susu yang bayi tersebut bisa menerima. Bila dengan susu formula anak tidak mau menerima sebaiknya diganti dan akan lebih baik sesuai petunjuk dokter anak.
Bila dengan susu formula anak ada keluhan diare dan sebagainya perlu petunjuk dokter apakah bayi menderita intoleransi laktosa sehingga perlu diganti dengan susu kedele.
Kendala dalam pemberian susu botol dimulai dari botol susunya sendiri yang lebih sulit membersihkannya dan mudah tercemar bakteri ataupun kuman penyakit. Susu botol tidak mengandung zat kekebalan tubuh karena itu bayi/anak sering menderita sakit terutama diare. Dan, susu botol harganya mahal karena diproses dari susu sapi.
Bila ibu tidak bisa memberi ASI, upayakan memilih susu yang sesuai. Kebersihan botol susu harus dijaga dengan mensteril atau merebus dulu sebelum dipakai.
Susu harus diberikan dengan kekentalan sesuai aturan dan jumlahnya sesuai umur. Bila susu terlalu kental bayi akan cepat haus. Pemberian susu yang kekentalan terus-menerus dan berlebihan akan membuat bayi kegemukan. Ini akan dibawa sampai besar. Kebanyakan susu juga akan mengganggu nafsu makan sehingga makanan tidak dihabiskan.
Perlakuan salah pada pemberian makanan pendamping
Memberikan makanan pralaktat sebelum ASI keluar. Makanan pralaktat adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, madu, pisang, yang sudah diberikan pada bayi baru lahir.
Membuang kolostrum. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memanfaatkan optimal ASI-nya sehingga ASI yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi pemberian ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan bayi menderita kurang gizi.
Membuang kolostrum. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memanfaatkan optimal ASI-nya sehingga ASI yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi pemberian ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan bayi menderita kurang gizi.
Penggunaan hanya satu payudara. Menyusui hanya dari satu payudara berarti tidak memanfaatkan ASI secara optimal sehingga ASI yang dikonsumsi tidak cukup. Kombinasi pemberian ASI dengan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak tepat dalam kualitas dan kuantitas dapat menyebabkan bayi menderita kurang gizi.
Pemberian makanan pendamping terlalu dini atau terlambat. Pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini menurunkan konsumsi ASI dan menimbulkan gangguan pencernaan/ diare. Sedang bila terlambat bisa menyebabkan bayi kurang gizi.
Cara pemberian
Cara pemberian makanan pendamping,
pertama, berikan dalam bentuk cair dan bertahap menjadi lebih kental.
Kedua, bila bayi tidak mau jangan dipaksa tetapi bisa diganti jenis lainnya dan pada kesempatan lain bisa diulang pemberiannya.
Ketiga, jangan memberikan makanan pendamping dekat dengan waktu menyusui.
Keempat, berikan makanan pendamping yang bervariasi supaya tidak bosan sekaligus memperkenalkan aneka jenis bahan makanan.
Kecukupan makanan bayi usia empat bulan
Pagi : ASI/PASI
Pukul 09.00 : Bubur susu
Pukul 11.00 : ASI/PASI
Pukul 13.00 : ASI/PASI
Pukul 15.00 : Buah/sari buah
Pukul 18.0 : ASI/PASI
Pukul 21.00 : ASI/PASI
Tengah malam bila bayi bangun : ASI/PASI
terimakasih atas informasinya,ini sangat bermanfaat
ReplyDelete