Friday, April 18, 2008

Mitos Dan Fakta Melahirkan Secara Alamiah

Membicarakan mitos dan fakta seputar kehamilan maupun kelahiran memang tidak ada habisnya. Mitos sudah menjadi adat istiadat turun temurun dari orang tua kita terdahulu dan sangat diyakini oleh mereka. Ini mungkin disebabkan karena pada zaman orang tua kita terdahulu semua peralatan maupun ilmu pengetahuan belum canggih seperti sekarang ini.

Memang, banyak mitos yang hanya tinggal mitos. Namun, ada juga “mitos” yang ternyata bisa dinalarkan dan ada faktanya. Jadi, tidak ada salahnya kalau kita mengulas soal mitos-mitos yang banyak ditemui di masyarakat sekaligus mengetahui faktanya! Dan tetaplah berkonsultasi dengan Dsog Anda demi keselamatan ibu dan janin.

Mitos:
Mengepel lantai, banyak ‘jongkok’ dan ‘nungging’ akan mempercepat proses kelahiran.
Fakta:
Bila kandungan sudah cukup bulan, seorang ibu hamil justru disarankan banyak melakukan aktifitas untuk dapat melancarkan persalinan. Bahkan gerakan seperti ‘nungging’ saat mengepel atau banyak berjalan kaki adalah pilihan aktifitas yang bisa dipertimbangkan.

Mitos:
Minum rendaman air rumput Fatimah akan merangsang mulas.
Fakta:
Rumput fatimah atau biasa disebut Labisia pumila ini, berdasarkan kajian atas obat-obatan tradisional di Sabah, Malaysia, tahun 1998, dikatakan mengandung hormon oksitosin yang dapat membantu menimbulkan kontraksi. Tapi, apa kandungan dan seberapa takarannya belum diteliti secara medis. Jadi, harus dikonsultasikan dulu ke dokter sebelum meminumnya.
Karena, rumput ini hanya boleh diminum bila pembukaannya sudah mencapai 3-5 cm, letak kepala bayi sudah masuk panggul, mulut rahim sudah lembek atau tipis, dan posisi ubun-ubun kecilnya normal.
Jika letak ari-arinya di bawah atau bayinya sungsang, tak boleh minum rumput ini karena sangat bahaya. Terlebih jika pembukaannya belum ada, tapi si ibu justru dirangsang mulas pakai rumput ini, bisa-bisa janinnya malah naik ke atas dan membuat sesak nafas si ibu. Mau tak mau, akhirnya dilakukan jalan operasi.


Mitos:
Minyak kelapa dapat mempermudah persalinan.
Fakta:
Minyak kelapa, memang konotasinya bikin lancar dan licin. Namun dalam dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan persalinan. Mungkin secara psikologis, ibu hamil menyakini, dengan minum dua sendok minyak kelapa dapat memperlancar persalinannya. Jika itu demi ketenangan psikologisnya, ya silakan saja, karena minyak kelapa bukan racun.

Mitos:
Madu dan telur dapat menambah tenaga untuk persalinan.
Fakta:
Madu tidak boleh sembarangan dikonsumsi ibu hamil. Jika berat badannya cukup, sebaiknya jangan minum madu, karena madu termasuk karbohidrat yang paling tinggi kalorinya dan dapat menyebabkan overweight. Jadi, madu boleh diminum jika berat badan Anda kurang. Begitu berat badan naik dari batas yang ditentukan, sebaiknya segera hentikan. Sedangkan telur tak menjadi masalah, karena banyak mengandung protein yang juga menambah kalori, asalkan matang.


Mitos:
Mempunyai panggul sempit tidak dapat melahirkan normal.
Fakta:
Selama ini banyak mitos yang berkembang mengenai hubungan panggul dan kemampuan melahirkan secara normal. Untuk itu, ada baiknya Anda melihat informasi di bawah ini:
• Panggul bukan pinggul
Panggul merupakan kumpulan tulang dengan sedikit otot, sedangkan pinggul merupakan kumpulan otot dan lemak. Jadi, seseorang yang memiliki pinggul besar belum tentu panggulnya juga besar.
• Kurus
Wanita bertubuh kurus bukan berarti memiliki panggul yang kecil. Tidak ada hubungan antara berat badan dengan ukuran panggul.
• PendekWanita dengan tinggi kurang dari 145 cm memang dapat diindikasikan memiliki panggul yang kecil dan sempit. Tetapi, ini hanya merupakan indikasi, bukan sesuatu yang pasti. Butuh
pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya. Selama ukuran bayinya proporsional dengan ukuran jalan lahir serta bisa memenuhi syarat-syarat kelahiran normal, maka tidak ada masalah.

Mitos:
Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak menjelang persalinan, akan membantu melicinkan saluran kelahiran hingga bayi lebih mudah keluar.
Fakta:
Keluarnya cairan keputihan pada usia hamil tua justru tak normal, apalagi disertai gatal, bau, dan berwarna. Jika terjadi, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, bayi akan keluar lewat saluran lahir. Jika vagina terinfeksi, bisa mengakibatkan radang selaput mata pada bayi. Harus diketahui pula, yang membuat persalinan lancar bukan keputihan, melainkan air ketuban. Itulah mengapa, bila air ketuban pecah duluan, persalinan jadi susah atau seret.


Mitos:
Duren, tape, dan nanas dapat membahayakan persalinan.
Fakta:
Ini benar karena bisa mengakibatkan pendarahan atau keguguran. Duren dan tape mengandung alkohol, jadi panas ke tubuh. Begitu juga dengan nanas, dapat mengakibatkan keguguran.

Mitos:
Daun kemangi membuat ari-ari lengket, hingga mempersulit persalinan.
Fakta:
Yang membuat lengket ari-ari bukan daun kemangi, melainkan ibu yang pernah mengalami dua kali kuret atau punya banyak anak, misal empat anak. Ari-ari lengket bisa berakibat fatal karena kandungan harus diangkat. Ibu yang pernah mengalami kuret sebaiknya melakukan persalinan di RS besar. Hingga, bila terjadi sesuatu dapat ditangani segera.


Mitos:
Makan makanan pedas saat hamil tua akan mempercepat proses kelahiran.
Fakta:
Makan makanan pedas tidak membuat kelahiran jadi lebih cepat terjadi. Justru yang terjadi bila si ibu banyak mengkonsumsi makan pedas adalah perut menjadi mulas dan mengakibatkan buang-buang air.
Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan tertentu. Tapi, ada makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan yang berasal dari keju yang sangat lembek atau keju dari susu mentah. Makanan-makanan ini dikhawatirkan cepat busuk, sehingga mengandung bakteri yang disebut lysteria. Bakteri inilah yang sering dihubungkan dengan kemungkinan penyebab keguguran atau persalinan dini.


Mitos:
Di trimester ketiga kehamilan, harus sering berhubungan dengan suami bila ingin mempercepat proses kelahiran.
Fakta:
Mitos ini ada benarnya juga. Sebab, hormon prostaglandin yang ada di cairan semen (cairan yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi) dapat menimbulkan kontraksi rahim dan melembutkan leher rahim. Dengan demikian, proses persalinan mungkin saja terjadi lebih cepat. Selain itu, orgasme juga bisa memicu timbulnya kontraksi rahim. Tapi, kalau memang belum waktunya melahirkan, berhubungan intim beberapa kali pun tak akan membuat Anda segera melahirkan. Jadi, Anda memang perlu menunggu sampai waktu melahirkan sudah dekat.
Sebenarnya, kelancaran persalinan sangat tergantung faktor mental dan fisik si ibu. Faktor fisik berkaitan dengan bentuk panggul yang normal dan seimbang dengan besar bayi. Sedangkan faktor mental berhubungan dengan psikologis ibu, terutama kesiapannya dalam melahirkan. Bila ia takut dan cemas,bisa saja persalinannya jadi tidak lancar hingga harus dioperasi. Ibu dengan mental yang siap bisa mengurangi rasa sakit yang terjadi selama persalinan.

Sumber (Info Bunda)

0 Komentar:

Post a Comment

Silahkan komentar