Pasar Tanah Abang

Baca postingan mama shaina, bunda ocha, mama zee tentang liputan kopdar baby blogger di ancol kemarin jadi ngiri dech, padahal udah rencana jauh-jauh hari untuk ikutan ke ancol, ternyata ada urusan mendadak yang tidak bisa di tunda, terpaksa dech kopi daratnya gatot…..

Urusan mendadak tersebut berhubungan sama urusan perut juga sech heheh…jadi malamnya aku dapat sms order-an baju koko, yang mau ngga mau sabtu itu kami harus berangkat ke Tn. Abang mencari beberapa pesanan yang belum ada stock di rumah. Alhamdulillah menjelang bulan puasa ini pesanan makin banyak, mudah-mudahan makin meningkat lagi menjelang lebaran…amiin

Aku mau cerita kejadian di tn. Abang , sejak punya kios108 paling tidak seminggu sekali kami belanja ke Tn. Abang, biasanya hari minggu, suasananya cukup nyaman lah untuk belanja….baru kemarin kami ke Tn. Abang pada hari sabtu dan ternyata kondisi pasar Tn Abang di hari biasa penuh sesak, banyak orang yang lalu lalang kesana kemari dengan membawa beban yang besar dan berat. Kalau berangkat siang jalanan makin macet. Udara yang panas menyengat. Belum lagi nyari parkir yang susahnya minta ampyuun. Sepertinya aku tidak sanggup kalau harus ke Tn. Abang pada bulan puasa.

Begitu sampai di depan pintu masuk, Aku terkesima melihat kuli angkut disana yang gesit dan lincah, semakin mereka gesit akan banyak uang yang bisa dibawa pulang, sementara semakin mereka nyantai akan sedikit uang yang mereka dapat. Setiap ada orang yang membawa barang banyak, para kuli tersebut berebut untuk mengangkutnya. Benar-benar harus bersaing ketat untuk mendapatkan satu job.








Setelah melihat keadaan itu, aku harus bener2 bersyukur…karena di kantor aku bisa kerja nyantai di ruangan ber AC. Kadang datang telat tapi pulangnya lebih cepat. Bos jarang ke kantor jadi bisa mengatur irama kerja sendiri yang penting kerjaan beres. Mau ngga masuk tinggal minta ijin (asal jangan sering2 aja) dan dapat gaji tetap tiap bulan. Meskipun ngga ada kerjaan bos berusaha untuk tetap bayar gaji tiap bulan tanpa telat. Tidak ada kerjaan di bidang Advertising bos mencari bidang usaha lain yang penting kantor tidak tutup dan karyawan bisa tetap kerja. Benar2 karunia yang harus aku syukuri….

Jadi ingat dulu pernah posting tentang keadaan kantor yang bagai telur di ujung tanduk, aku begitu cemas akan kehilangan pekerjaan. Dan ternyata untuk menghadapi suatu keadaan yang diperlukan hanyalah kesabaran. Insya Allah dengan “sabar’ akan ditunjukan jalan yang terbaik.