Setelah pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM, semua harga-harga langsung melambung tinggi…tinggi sekali…bayangkan, di daerah saya, harga Minyak Tanah Rp. 7.500/liter, itupun sulit didapat, padahal saya tinggal dekat Depo Plumpang….untuk masak pakai gas juga kesulitan karena dicari kemana-mana semua pada kehabisan stock, terus rakyat mau masak pakai apa? udah semua mahal, barangnya pun sulit didapat….
Tarif angkutan juga ikut naik, meskipun Organda belum mengumumkan kenaikan tarif, tapi kenyataan dilapangan semua sudah menaikan tarif rata-rata Rp. 1000,-, jadi setiap hari saya harus mengeluarkan ongkos ke kantor, APB dari rumah ke terminal Rp. 3000,-, Bus patas dari terminal Priok ke Blok M Rp. 3000, Metromini S77 dari Blok M ke Kantor Rp. 2500, Total Pergi Pulang saya harus mengeluarkan ongkos Rp. 17.000 berarti sebulan Rp. 408.000. sementara suami yang hari sabtu masuk harus mengeluarkan ongkos sebulan Rp. 459.000. Ongkos segitu dengan catatan tidak naik ojeg (karena biasanya kalau udah kemalaman saya suka naik ojeg untuk mempercepat sampai di rumah).
Belum lagi harga susu bayi yang hampir tiap bulan naik, selama 4,5 bulan ini saya beli susu untuk anak sudah mengalami kenaikan harga sebanyak 4 kali, terakhir kemarin saya beli susu merk B******* harganya sudah mencapai Rp. 51.800 ukuran 400gr, itu saya beli di tempat yang paling murah (di KOPTI), sementara saya harus beli 6 dus untuk sebulan.
Kalau harga kebutuhan pokok di pasar sudah merangkak naik sejak isu kenaikan BBM diumumkan Pemerintah.
Sementara, gaji yang biasanya tiap bulan Januari naik, untuk tahun ini tidak ada kenaikan…beban jadi semakin berat….tapi sudahlah…mau bilang apa, semua sudah terlanjur naik, meskipun Mahasiswa marak melakukan Demo, toh Pemerintah tetap pada keputusannya….yang bisa saya lakukan sekarang hanya berdoa, mohon kepada ALLAH Yang Maha Kuasa, semoga kami sekeluarga senantiasa dilimpahkan rejeki yang barokah sehingga kami bisa tetap menjalankan kehidupan ini. Amin….
0 Komentar:
Post a Comment
Silahkan komentar